makalah teori ilmu kependudukan(DASPEN)
MAKALAH
DASAR KEPENDUDUKAN
TEORI ILMU KEPENDUDUKAN
DOSEN PEMBIMBING
NIA MUSNIATI, SKM, MKM
DISUSUN OLEH
SINGGIH SUSILO
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KESMAS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Demografi penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu dan waktu tertentu, sehingga kita mengenal istilah penduduk tetap (penduduk yang berada dalam suatu wilayah dalam waktu lama) dan penduduk tidak tetap (penduduk yang
berada dalam suatu wilayah untuk sementara waktu). Keadaan penduduk disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu selalu berubah-ubah karena dipengaruhi oleh jumlah kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk atau migrasi(mobilitas).Untuk mendapatkan data kependudukan dilakukan dengan cara Sensus Penduduk, Registrasi Penduduk dan Penelitian (Survai)
Penduduk. Pertumbuhan penduduk terjadi secara alami dan pertumbuhan penduduk total.Pada analisis demografis digunakan beberapa rumus untuk melakukan perhitungan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.Perhitungan pertumbuhan penduduk dilakukan untuk menunjukkan keadaan penduduk dilihat dari segi kuantitas.Walaudemikian pertumbuhan penduduk sering diikuti oleh persebarannya kurang merata.
Jumlah penduduk di Indonesia
Berdasarkan data Worldometers,
Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak
269 jutajiwaatau 3,49% dari total populasi dunia. Indonesia berada
di peringkat keempat Negara berpenduduk terbanyak di dunia setelah Tiongkok
(1,42miliarjiwa), India (1,37 miliarjiwa), dan Amerika Serikat (328 jutajiwa).
Sebanyak 56% atau150 juta jiwa dari penduduk Indonesia
adalah masyarakat
urban.Jumlah penduduk
Indonesia terus tumbuh dari 261,1juta jiwa pada 2016 menjadi 263,9
juta jiwa pada 2017. Pada 2018,
jumlah penduduk
Indonesia mencapai 266,7juta jiwa.
Jumlah penduduk dunia saat ini mencapai
7,7miliar jiwa. Jumlah kelahiran sejak awal tahun ini mencapai sekitar
45 juta jiwa, sedangkan penduduk
yang meninggal sekitar 19 juta jiwa.
2.
Tujuan
1. Memahami perhitungan angka kelahiran di Indonesia.
2. Mengetahui perubahan angka penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2018-2019
Jumlah penduduk di
Indonesia berdasarkan
data Worldometers,
Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak
269 juta jiwa atau 3,49% dari total
populasi dunia.
Indonesia berada di peringkat keempat Negara berpenduduk terbanyak di dunia setelah Tiongkok
(1,42miliarjiwa), India (1,37 miliarjiwa), dan Amerika Serikat (328 jutajiwa).
Sebanyak 56% atau 150 juta jiwa dari penduduk Indonesia
adalah masyarakat
urban.Jumlah penduduk
Indonesia terus tumbuh dari 261,1juta jiwa pada 2016 menjadi 263,9
juta jiwa pada 2017. Pada 2018,
jumlah penduduk
Indonesia mencapai 266,7jutajiwa.
Jumlah penduduk dunia saat ini mencapai
7,7 miliar jiwa.
Jumlah kelahiran sejak awal tahun ini mencapai sekitar 45 juta jiwa,
sedangkan penduduk yang meninggal sekitar 19 jutajiwa. Dapat kita lihat jumlah penduduk
di Indonesia 269 juta jiwa,
Terbesar keempat di Dunia.
B. JUMLAH PENDUDUK YANG PRODUKTIF
Data
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Penduduk Lansia 2018 menunjukkan, rasio ketergantungan penduduk lanjut usia (lansia) terhadap penduduk usia produktif semakin meningkat. Pada 2018, rasio ketergantungan lansia menjadi 14,49 dibandingkan tahun sebelumnya yang berada
di angka 14,02. Hal tersebut menandakan,
setiap 100 ribu penduduk usia produktif harus menanggung 15 penduduk lansia.
Kenaikan rasio tersebut sejalan dengan tuntutan biaya perawatan untuk penduduk lansia yang semakin meningkat.Maka dari itu, diperlukan peran serta pemerintah untuk memberdayakan penduduk lansia agar sehat dan mandiri.Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
pemberdayaan lansia diperlukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan penduduk, salah satunya melalui Posyandu Lansia. Selain Posyandu Lansia, juga terdapat pengembangan puskesmas
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lansia dan pengembangan rumah sakit yang mempunyai pelayanan geriatric dengan tim terpadu.
Pengembangan Perawatan Jangka Panjang (PJP) dan penguatan keluarga sebagai caregiver (perawat lansia) juga difasilitasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI
Jakarta memproyeksikan jumlah penduduk DKI Jakarta
mencapai 10,6 juta jiwa.
Penyumbang terbanyak dari jumlah penduduk Jakarta adalah penduduk usia produktif, yaitu sebanyak 7,5juta jiwa dengan rentang usia 15-64 tahun.
Sementara itu,
penduduk Jakarta yang masuk kategori usia tidak produktif berjumlah 3 juta jiwa.
Penduduk terbanyak terdapat di rentang usia 30-34 tahun dan 35-39 tahun, yaitu masing-masing sebesar 1 juta jiwa dan 983,6 ribu jiwa. Penduduk terbanyak ketiga diisi oleh penduduk dengan usia 5-9 tahun yang
mencapai 940,9 ribu jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk kategori paling sedikit adalah penduduk dengan usia di atas 75 tahun sebanyak 112,9 ribu jiwa dan di
rentang usia
70-74 tahun sebanyak
136.300 jiwa.
C.
Jumlah kelahiran (fertilitas)
United Nations Population Fund (UNFPA)
Indonesia memproyeksikan jumlah penduduk
Indonesia pada 2019 akan mencapai
266,9 juta jiwa dengan komposisi 134 juta jiwa laki-laki dan 132,8 juta jiwa perempuan. Sementara itu, jumlah kematian (mortalitas)
sebesar 1,6 juta jiwa pada 2019 dan terus menanjak hingga 2045 sebesar 3,2
juta jiwa.
Jumlah kelahiran (fertilitas)
penduduk Indonesia pada 2019 mencapai 4,4juta jiwa. Pergerakan angka kelahiran relative stabil.Jumlah kelahiran sedikit menurun dari
2015-2020, setelah itu mulai naik kembali hingga 2029.Pada
2045, jumlah kelahiran diprediksi sebanyak 4,5juta jiwa.
D.
KEPADATAN PENDUDUK DI PAPUA
Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia
2015-2045 jumlah penduduk di
Provinsi Papua pada 2018 mencapai 3,3 juta jiwa. Angka tersebut terdiri dari 1,73juta jiwa laki-laki dan 1,57 juta jiwa perempuan. Populasi usia muda (0-34 tahun)
mendominasi lebih dari 71% penduduk di
provinsi paling timur Indonesia ini. Provinsi yang kaya dengan kandungan emas tersebut, jumlah penduduknya baru mencapai 3,15 juta jiwa pada 2015 dan diproyeksi meningkat 35,4% menjadi
4,27 juta jiwa pada 2045.
Angka ketergantungan (depency ratio) penduduk Papua pada 2015 sebesar 45,16%.
Artinya setiap
100 orang dalam usia kerja memiliki tanggungan 45 orang
yang belum produktif dan sudah tidak produktif. Angka ketergantungan tersebut akan meningkat menjadi 50,4% seiring meningkatnya angka kelahiran serta membaiknya angka harapan hidup.
Masih berdasarkan proyeksi tersebut, jumlah kelahiran
di Papua pada 2015 sebanyak 60,6/1.000 penduduk dan akan meningkat menjadi
69,8/1.000 penduduk pada 2045. Sementara angka kelahiran pada 2015 sebanyak 17,9/1.000 penduduk pada 2015 dan akan naik menjadi
47,5/1.000 penduduk pada 2045.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Penduduk di Indonesia akan mencapai puncaknya pada tahun 2062.Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia
2015-2045 jumlah penduduk di
Provinsi Papua pada 2018 saja sudah mencapai 3,3 juta jiwa. Angka tersebut terdiri dari 1,73 juta jiwa laki-laki dan 1,57 juta jiwa perempuan. Populasi usia muda (0-34 tahun)
mendominasi lebih dari 71% penduduk di
provinsi paling timur Indonesia ini. Provinsi yang kaya dengan kandungan emas tersebut, jumlah penduduknya baru mencapai 3,15 juta jiwa pada 2015 dan diproyeksi meningkat 35,4% menjadi
4,27 juta jiwa pada 2045.
Angka ketergantungan (depency ratio) penduduk Papua pada 2015 sebesar 45,16%.
Artinya setiap
100 orang dalam usia kerja memiliki tanggungan 45 orang
yang belum produktif dan sudah tidak produktif. Angka ketergantungan tersebut akan meningkat menjadi 50,4% seiring meningkatnya angka kelahiran serta membaiknya angka harapan hidup.
Masih berdasarkan proyeksi tersebut, jumlah kelahiran
di Papua pada 2015 sebanyak 60,6/1.000 penduduk dan akan meningkat menjadi
69,8/1.000 penduduk pada 2045. Sementara angka kelahiran pada 2015 sebanyak 17,9/1.000 penduduk pada 2015 dan akan naik menjadi
47,5/1.000 penduduk pada 2045.
Sedangkan, MenurutUnited Nations
Population Fund (UNFPA) Indonesia memproyeksikan jumlah penduduk
Indonesia pada 2019 akan mencapai
266,9 juta jiwa dengan komposisi 134 juta jiwa laki-laki dan 132,8 juta jiwa perempuan. Sementara itu, jumlah kematian (mortalitas)
sebesar 1,6 juta jiwa pada 2019 dan terus menanjak hingga 2045 sebesar 3,2
juta jiwa.
Jumlah kelahiran (fertilitas)
penduduk Indonesia pada 2019 mencapai 4,4 juta jiwa. Pergeraka angka kelahiran relative stabil.Jumlah kelahiran sediki tmenurun dari
2015-2020, setelah itu mulai naik kembali hingga 2029.Pada
2045, jumlah kelahiran diprediksi sebanyak 4,5 juta jiwa.
Kepadatan penduduk di Indonesia
akan semakin meningkat dan semakin menurun jika hak untuk kesejahteraannya tidak difasilitasi secara penuh, karena adanya jumlah pengangguran yang belum terkendali, angka kematian bayi akan meningkat karena faktor ekonomi, jumlah kelahiran meningkat akibat tidak adanya tunjangan pendidikan bagi penduduk yang kurang mampu, dan masih banyak lagi angka penduduk di Indonesia
yang akan semakin memuncak untuk dimasa depan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Waluya,
Bagja. PertumbuhandanPersebaranPenduduk. (BBM3)
Comments
Post a Comment